“Duukk!. . .” Fedo kaget dan langsung berdiri. “Maaf maaf aku nggak sengaja, habisnya buku ini terlalu berat sih”, Kata Fedo pada Gabriel sambil membereskan buku yang dibawanya yang tadi terjatuh dilantai akibat bersenggolan dengan Gabriel. “Maaf? Cuma bilang maaf doing gitu? Enak banget!”, Kata Gabriel sewot. Siapa sih yang nggak kenal Gabriel? Hampir semua warga diSMA Taruna ini kenal Gabriel. Dia adalah rajanya disekolah, dia akhir-akhir ini sering bolos, dia sering bikin onar disekolah, mungkin banyak yang nggak suka sama sifatnya dia.
Gabriel itu
sebenarnya orangnya baik, cuman semenjak ddia jadi berubah drastis
entah itu kenapa. Dia juga disekolah dijuluki “King Angry” yang artinya si Raja marah.
“Maaf banget,
aku nggak sengaja untuk nyenggol kamu. Aku sama sekali nggak berniat seperti
itu. . .”, Kata Fedo pada Gabriel. Gabriel tidak merespon pembicaraan Fedo,
malahan dipergi begitu saja.
Waktu dikelas
Gabriel mendengar pembicaraan Doni dan Fito, “Eh Don, kamu udah tahu belum Pak
Ridwan mengadakan pertandingan basket antar SMA untuk memperingati hari
Kemerdekaan itu?” Tanya Doni pada Fito. “Iya, aku tahu. Yang diadakan oleh UMI
itu kan? Dan sekolah kita akan mengirimkan 1 club tim basket yang professional itu
antara Tim Merah putih dengan Tim Garuda” Jawab Fito. “Kalau menurutku sih bagus
Tim Merah putih, kalau Tim Garuda ada Gabriel si King Angry itu” Kata Doni. “Haha.
. bener tuh. Tapi bukannya Tim Garuda udah bubar ya?” Tanya Fito. “Emm, nggak
tau juga tuh. Aku malah nggak tau tentang itu” Jawab Doni.
“Gimana mau
menang? Tim Garuda kan udah bubar” Pikir Gabriel. “Tapi aku pengin banget ikut
pertandingan basket, secara kan aku udah lama nggak main basket semenjak mama
meninggal” Kata Gabriel lagi.
Ternyata
dibalik itu semua, ada seseorang yang sedang melihat Gabriel yang sedang sedih
itu dan tenyata Fedo. Setelah Fedo melihat apa yang sedang dirasakan oleh
temannya itu, Fedo segera menghampiri Gabriel. “Hai Gab, maaf ya tentang
kejadian tadi pagi itu, aku benar-benar nggak sengaja” Kata Fedo pada Gabriel. “oke, udah aku maafin kok” Jawab Gabriel. Nggak seperti biasanya Gabriel jawab agak lembut kayak tadi, biasanya sewotnya setengah mati.
“oh iya, denger-denger Tim Garuda
udah bubar ya? Masuk ke Tim tempatku aja, Tm merah putih. Dijamin deh kamu
bakal betah ditim itu. Tim itu tuh bukan mentingin individu, tapi mentingin kekompakan”
Kata Fedo menjelaskan. “Bukannya
tempatmu udah pas anggotanya?” Tanya Gabriel. “Debo keluar dari tim, dia
dipindah ke Jakarta oleh pamannya kemarin, dan sangat terpaksa dia harus keluar
dari Tim Merah Putih” Jawab Fedo. “Oh gitu, kalau aku sih mau-mau aja gabung
ketempatmu. Tapi anggota yang lain pasti nggak bakal terima aku. Mereka semua
kan benci sama aku” Kata Gabriel. “Tenang aja, kalau kamu minta maaf sama
mereka. Pasti mereka akan maafin dan mau berteman dengan kamu” Jawab Fito.
Setelah Fedo dan Gabriel bicara-bicara, akhirnya Gabriel mau menerima ajakan Fedo tentang Tim Merah Putih.
Fedo dan Gabriel ke Basecamp
tempat biasanya anak Club Merah Putih nongkrong, “Hai Dion. .” Sapaku pada Dion. Dion adalah koordinator di Tim Merah Putih. “Hai juga Do, kamu ngapain bawa
Gabriel kesini? Bukannya dia tim Club Garuda?” Jawab Dion. “Hai Dion, apa kabar?
Aku minta maaf ya kalau aku selama ini sering bikin onar sama kalian semua, aku
sekarang sadar mana yang terbaik buat aku. Boleh nggak aku gabung di Tim Merah
Putih ini?” Tanya Gabriel dengan baik. “Hai Gab, baik kok. Aku udah maafin
kamu kok. Bagus deh kalau kamu sekarang udah sadar dan kamu boleh gabung ke Tim
kami” Jawab Dion. “Makasih Dion, kamu memang sahabatku yang paling baik” Kata Gabriel terharu. “Oke kita langsung aja latihan, besok kita akan lomba antar SMA,
kita harus punya strategi yang professional untuk mengalahkan mereka” Kata Dion.
Besoknya, Tim Merah putih
akhirnya masuk babak final dan Tim merah putih akan melawan tim yang lebih kuat
yaitu tim Sancaka. Dan pertandingan ini berakhir dengan skor 61-58. Akhirnya
Tim Merah Putih lah yang menang dalam pertandingan ini. Tim Merah Putih bangga
sekali dengan Gabriel, mungkin tanpa dia tim Merah Putih tidak akan menang.
Sekarang Gabriel tidak dijuluki dengan King Angry lagi melainkan dijuluki “Master
BasketBall” dan semua teman-temannya bangga kepada Gabriel.
*Sahabat adalah dia yang tahu kekuranganmu, tapi dia juga menunjukkan
kelebihanmu. Dia yang tahu ketakutanmu, tapi dia juga menunujukkan keberanianmu
0 comment:
Posting Komentar